Jumat, 29 Juni 2012

PENGERTIAN, DASAR-DASAR DAN TUJUAN SERTA RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN
            Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan tugas-tugas pendidikan. Adiministrasi pendidikan mencakup kegiatan-kegiatan yang luas, seperti kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
            Pada dasarnya administrasi pendidikan bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti yang dilakukan di kantor-kantor tata usaha yang terdapat di sekolah-sekolah maupun kantor invasi pendidikan yang lainnya. Namun pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau tempat pendidikan yang lain dengan harapan tercapainya tujuan pendidikan di tempat-tempat penyelenggaraan pendidikan tersebut.
            Secara singkat dapat dikatakan bahwa administrasi pendidikan ialah pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah dan penyelenggaraan pendidikan. Menurut pakar pendidikan, administrasi pendidikan merupakan segenap proses pengarahan dan pengintregasian atau pengerucutan segala sesuatu baik yang bersifat personal, sepiritual maupun material yang kesemuanya itu memiliki sangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Selanjutnya apa yang ada dalam lingkungan pendidikan tersebut kesemuanya diintregasikan dan dikoordinir serta di organisisr secara efektif termasuk segala materi yang diperlukan untuk dapat dimanfaatkan secara efisien.
            Untuk penjelasan dan penjabaran mengenai apa dan bagaimana administrasi pendidikan itu, akan penulis jabarkan pada bab berikutnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
            Administrasi pendidikan tersusun dari dua kata yakni administrasi dan pendidikan. Secara etimologi kata administrasi berasal dari bahasa Latin yaitu “ad” yang berarti kepada dan “ministro” yang berarti melayani. Secara garis besar dan bebas kata administrasi dapat diartikan dengan pengabdian atau pelayanan terhadap suatu objek tertentu.[1]
            Secara istilah Administrasi adalah upaya pencapaian tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.[2] Di dalam pengertian tersebut, kata efektif merujuk kepada hal yang telah menjadi tujuan dan dihasilkan adalah sama dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan kata efisien merujuk pada penggunaan dan pemanfaatan sumberdaya, dana, material, tenaga dan waktu secara ekonomis.
            Sedangkan kata pendidikan menurut Abdurrahman An-Nahlawi (1998) adalah proses yang mempunyai tujuan, sasaran, dan objek[3]. Abdurahman An-Nahlawi juga memeberikan gambaran tentang pendidikan sebagai berikut :
  1. secara mutlak, pendidik yang sebenarnya adalah Allah, pencipta fitrah dan pemberi berbagai potensi;
  2. pendidikan menurut adanya langkah-langkah yang secara bertahap harus dilalui oleh berbagai kegiatan pendidikan dan pengajaran, sesuai dengan urutan yang telah disusun secara sistematis.
  3. Kerja pendidikan harus mengikuti aturan penciptaan dan pengadaan yang dilakukan Allah, sebagaimana harus mengikuti syara’ dan din Allah.

            Mengacu pada gambaran-gambaran tersebut, bahwa pendidikana adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian kegiatan yang menuju pada suatu hasil tertentu. Kegiatan atau perbuatan tersebut bisa berupa sesuatu yang nampak atau tidak nampak. Pada dasarnya pendidikan adalah suatu yang tidak nampak namun pada kenyataannya sesuatu yang kita kerjakan dalam pendidikan hampir semuanya adalah hal-hal yang bersifat formal, dalam artian bahwa perbuatan yang dilakukan tersebut terjadi dengan sengaja dan memiliki tujuan.
            Dalam pendidikan terjadi dua proses, yaitu proses pendidikan atau yang sering disebut dengan proses teknik dan proses non pendidikan atau yang sering disebut dengan proses non teknik. An-Nahlawi mengatakan bahwa proses pendidikan adalah pengembangan pengembangan kepribadian manusia.[4]
            Dari kedua pengertian tentang administrasi dan pendidikan di atas, terdapat beberapa pengertian administrasi pendidikan dan beberapa pendapat dari para ahli pendidikan mengenai pengertan administrasi pendidikan, diantaranya :
  1. Jesse B. Sears (1950 : The Nature of Administration Process), administrasi pendidikan adalah sebuah proses yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian dan pengendalian.[5]
  2.  Drs. M. Ngalim Parwanto (1997 : Administrasi Pendidikan), administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengitregasian segala sesuatu baik yang personel, sepititual dan material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.[6]
  3. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meiliputi perencanaa, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, material, maupun sepiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.[7]
  4. Administrasi pendidikan ialah suatu cara bekerja dengan orang-orang, dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif, yang berarti mendatangkan hasil yang baik dan tepat, sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditentukan.[8]
  5. Administrasi pendidikan adalah semua kegiatan sekolah dari yang meliputi usaha-usaha besar seperti perumusan polis, pengarahan usaha, koordinasi, konsultasi, korespondensi, kontrol dan seterusnya, sampai kepada usaha-usaha kecil dan sederhana seperti menjaga sekolah, menyapu halaman dan sebagainya.[9]

            Mengacu pada beberapa pengertian di atas, maka perlu ditegaskan bahwa :
  1. Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut-pautnya dengan tugas-tugas pendidikan.
  2. Administrasi pendidikan itu mencakup kegiatan-kegiatan yang luas, yang meliputi : kegiatan perencanaan, pengoganisasian, pengarahan dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
  3. Administrasi pendidikan bukan hanya sekedar kegiatan “tata usaha” seperti yang dilakukan di kantor-kantor tata usaha sekolah maupun kantor-kantor invasi pendidikan lainnya.[10]

            Mencakup beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan di sekolah tersebut. Singkatnya, administrasi pendidikan adalah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah.[11]
B. DASAR-DASAR DAN TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1. Dasar-dasar Administrasi Pendidikan

            Suatu administrasi pendidikan akan dapat berjalan dengan baik dan berhasil mencapai tujuan apabila memiliki dasar-dasar yang tepat. Dasar dalam hal ini pada hakekatnya adalah suatu kebenaran yang bersifat fundamental yang dapat dijadikan pedoman dan landasan yang tepat untuk bertindak.
            Dalam lingkup dunia pendidikan, dasar dalam administrasi pendidikan digunakan untuk menjadi acuan dan pedoman bagi seorang administrator untuk mendapatkan sukses dalam tugasnya.
            Dalam lingkup administrasi pendidikan terdapat banyak sekali dasar-dasar, antara lain : 

a.      Prinsip Efisiensi
          
            Seorang administrator akan berhasil mendapatkan kesuksesan bila mana seoarang administrator tersebut mampu menggunakan sember daya atau sumber tenaga dan fasilitas yang ada secara efisien. 

b.      Prinsip Pengelolaan

            Seorang administrator akan mendapatkan hasil yang efektif dan efisien, yakni hasil yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya dari semua sumber daya dan fasilitas yang ada apa bila ia melakukan pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengontrol semua kegiatan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan. 

c.       Prinsip Pengutamaan Tugas Penglolaan

            Prinsip pengutamaan ini pada dasarnya penghindaran diri seorang administrator  dari hal-hal yang cenderung bersifat negatif dalam melakukan administrasi pendidikan. Misalnya bila suatu pekerjaan yang bersifat manajemen dan pekerjaan yang bersifat operatif dilakukan secara bersamaan maka seorang administrator akan cenderung melakukan hal-hal yang bersifat operatif. Hal ini lah yang harus dihindari oleh seorang adiministrator, karena prinsip ini berimplikasi pada taraf suatu penorganisasian dalam organisasi, semakin rendah taraf organisasi yang dimiliki maka akan semakin banyak kegiatan operatif yang dilakukan oleh seorang administrator.

d.      Prinsip Kepemimpinan yang Efektif
          
            Seorang administrator akan berhasil dengan baik jika ia menggunakan prinsip kepemimpinan yang efektif, yakni kepemimpinan yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar manusia (Human Relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi yang ada.
            Dalam prinsip ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang administrator untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya, antara lain:
  1. seorang pemimpin harus mempunyai hubungan yang baik dengan bawahannya, dalam artian dia harus mengenal bawahannya sehingga terjalin hubungan yang baik antara atasan dengan bawahannya;
  2. pengawasan terhadap penyelesaian tugas dari setiap anggota dalam oarganisasi sesuai dengan pertelaan tugas, dalam artian jangan hanya karna mementingkan hubungan baik antara atasan dengan bawahan, seorang pemimpin mengabaikan terselesaikannya pekerjaan dengan baik yang dilakukan oleh anggotanya dan sebaliknya, jangan sampai terlalu mementingkan kewajiban kerja sampai-sampai melupakan  kepentingan pribadi setiap anggota organisasi.
  3. seorang administrator harus memiliki gaya kepemimpinan yang tepat, yakni mampu memperhitungkan taraf kematangan pada anggota organisasi dan situasi yang ada, misal seorang administrator menemukan tidak adanya gairah pada setiap diri pekerja, maka dalam hal ini seorang administrator harus mampu membangkitkan gairah setiap pekerjanya untuk penyelesaian tugas yang baik.
 e.      Prinsip Kerjasama

            Seorang administrator akan berhasil dengan baik jika ia mampu mengembangkan kerjasama yang baik diantara setiap orang yang terlibat dalam organisasinya tersebut baik secara vertikal maupun horizontal.
            Dalam kegiatan administrasi pendidikan terdapat dua azas penting yang dapat diterapkan, antara lain :
  1. Azas Idiil

            Pelaksanaan administrasi pendidikan di suatu negara tergantung pada sistem pendidikan yang dianut. Di Indonesia, sistem pendidikan yang digunakan adalah sistem pendidikan pancasila, yakni sistem pendidikan yang berdasar pada pancasila dan UUD 1945. Karena pada dasarnya administrasi pendidikan adalah sub sistem dari sistem pendidikan secara luas, maka landasan idiil yang harus digunakan di dalamnya harus berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
  1. Azas Operasiona atau Prinsip

            Untuk  mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah tercantum dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), sistem pendidikan sekolah di Indonesia  telah mengalami pembaharuan. Upaya pembaharuan ini tadak lain dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat sekolah.
            Bentuk pembaharuan ini tercantum dalam bentuk kurikulum 1975, dan kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia. Dalam kurikulum 1975 ini di landasi oleh lima prinsip yang menjadi landasan operasional jalannya administrasi pendidikan di sekolah, yakni :
  1. Prinsip fleksibilitas, yakni dalam pelakasanaan administrasi pendidikan di sekolah harus dilakukan dengan mengingat faktor-faktor dan kemampuan untuk menyediakan fasilitas bagi berlangsungnya proses pendidikan di sekolah.
  2. Prinsip efisien dan efektivitas, yakni tidak hanya penggunaan waktu dengan tepat, melainkan juga pendayagunaan tenaga secara tepat.
  3. Prinsip Berorientasi dan tujuan, sesuai dengan sistem maka semua kegiatan pendidikan harus berorientasi pada tujuan, dalam artian tujuan pendidikan yang telah dirumuskan menjadi gantungan orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan di sekolah.
  4. Prinsip kontinuitas, terdapat hubungan kelanjutan di setiap jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan pendidikan sebelumnya. Misalnya pendidikan di sekolah dasar berbeda dengan pendidikan di sekolah menengah pertama, tetapi masih terdapat hubungan hierarkinya.
  5. Prinsip pendidikan seumur hidup, prinsip ini berarti setiap manusia Indonesia harus tetap berkembang sepanjang hidupnya.
 3.      Tujuan Administrasi Pendidikan

            Secara umum, yakni bila ditinjau dari prinsip-prinsip dan azas administrasi pendidikan, tujuan administrasi pendidikan adalah untuk tercapainya tujuan pendidikan.
            Sergiovanni dan Carver (1975), merumuskan terdapat empat tujuan administrasi, yaitu : efektivitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan kerja.[12] Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah.Dalam sebuah lembaga atau sekolah, administrasi pendidikan merupakan subsistem dalam sistem pendidikan sekolah. Tujuan administrasi pendidikan adalah berusaha untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut.
            Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajaran di dalamnya berlangsung dengan baik. Sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah :
  1. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki pengetahuan dan pengertian dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia Pancasila sesuai dengan ketetapan MPRS No. IV/ 1973 dan berbuat selaras dengan pengertian itu.
  2. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu keterampilan atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk hidupnya dalam masyarakat. Dan dengan demikian dapat berdiri sendiri serta menyumbangkan kecakapannya bagi pembangunan masyarakat berpancasila.
  3. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.[13]

            Secara singkat dapat dikatakan administrasi pendidikan di sekolah bertujuan untuk menciptakan situasi yang memungkinkan anak-anak memmpunyai pengetahua dasar yang kuat untuk melanjutkan pendidikan dan mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus untuk dapat hidup mandiri dalam masyarakat serta mempunyai sikap hidup sebagai manusia pancasila dengan pengabdian untuk membangun manusia pancasila Indonesia.


C. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
            Bidang-bidang yang terdapat dalam administrasi pendidikan sangatlah banyak, namun yang paling penting untuk diketahui oleh seorang administrator adalah sebagai berikut :
  1. Bidang Tata Usaha Sekolah, meliputi :
  2. Bidang personalia murid, meliputi :
  3. Bidang personalia guru, meliputi :
  4. Bidang pengawasan (supervisi), meliputi :
  5. Bidang pelaksanaan dan pengembangan kurikulum
  1. organisasi dan struktur pegawai tata usaha sekolah;
  2. anggaran belanja keuangan sekolah;
  3. masalah kepegawaian dan personalia sekolah;
  4. keuangan dan pembukuannya;
  5. korespondensi atau surat menyurat;
  6. masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisia buku induk, rapot dan sebagainya.
  1. organisasi murid;
  2. masalah kesehatan murid;
  3. masalah kesejahteraan murid;
  4. evaluasi kemajuan murid;
  5. bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
  1. penganggkatan dan penempatan tenaga guru;
  2. organisasi personel guru;
  3. masalah kepegawaian;
  4. masalah kondite dan kemajuan guru;
  5. refreshing dan up-grading guru-guru.
  1. usaha membuktikan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya;
  2. mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah;
  3. mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran;
  4. usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
  1. berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurukulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran;
  2. melaksanakan organisasi kurikulun beserta metode-metodenya, disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

Secara singkat bidang-bidang tersebut dapat digolongkan dalam :
  1. Bidang administrasi material, yaitu kegiata administrasi yang mencakup bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan, dan lain-lain.
  2. Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya.
  3. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya pelaksanaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan lain sebagainya.

            Dr. Hadai Nawawi menyatakan, bahwa secara  umum ruang lingkup administrasi pendidikan adalah sebagai berikut :
  1. Manajemen administratif, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
  2. Manajemen operatif, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan  membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi bahan tugas masing-masing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.[14]

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
            Berdasarkan uraian panjang lebar di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
  1. Administrasi pendidikan memiliki pengertian yang tersesusun dari dua kata pokok, yakni administrasi dan pendidikan. Sehingga administrasi pendidikan adalah upaya atau proses yang dilakukan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan.
  2. Adimistrasi pendidikan merupakan subsistem dari sistem pendidikan, oleh karena itu dasar-dasar dalam administrasi pendidikan harus sesuai dengan dasar- dasar pendidikan di Indonesia, yakni Idiil Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan utama.
  3. Dipandang secara umum tujuan administrasi pendidikan adalah untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan.
  4. Ruang lingkup dalam administrasi pendidikan dapat di golongkan menjadi 3 bagaian, yaitu bidang administrasi material, personal dan kurikulum.

B. PENUTUP

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga  penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Administrasi Pendidikan, Pendidikan Bahasa Inggris semester 4 tahun 2009.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan juga pembaca. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan kreativitas penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Dalam penyusunan makalah ini tentu terdapat  kesalahan, kekurangan serta kejanggalan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menyempurnakan kekurangan dalam makalah ini di masa mendatang.

[1] Drs. H.M. Daryanto. 2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 1 [2] Ibid. Hal. 2
[3] Ibid. Hal. 5
[4] Drs. H.M. Daryanto. Cop. Cit. Hal. 6
[5] Ibid. Hal 8
[6] Ibid. Hal 8
[7] Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 8
[8] Ibid. Hal. 8
[9] Ibid. Hal. 9
[10] Ibid. Hal 10
[11] Ibid. Hal 10
[12] Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 17
[13] Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 22
[14] Drs. H.M. Daryanto. Op. Cit. Hal. 28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar